Gambar Dali bersama seekor kucing.

Senin, 14 Mei 2012

Ke"gila"an Salvador Dali



                Nama Saya Octavially Santoso, Saya sedang kuliah semester 2 di fakultas Arsitektur dan Desain dengan prodi Desain Produk yang ada di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Berawal dari tugas kuliah, yaitu Estetika 2 yang mengharuskan Saya untuk mencoba mengulas satu karya, Saya membuat blog sederhana ini.
Seorang calon Desainer seperti Saya akan dituntut menjadi orang yang kritis, ingin tahu, serta menjadi orang yang tak mudah menyerah begitu saja dengan keadaan. Hal inilah yang membuat Saya akan  berpikir, seperti “Apa yang sedang dipikirkan oleh Desainer itu?” atau “Mengapa atau apakah yang menjadi pertimbangan Desainer itu hingga menciptakan karya ini?” ketika Saya melihat sebuah karya yang baru Saya lihat. Ketika Saya melihat suatu karya baru; asing dan perasaan kagum, tak menyangka bahkan ketika perasaan bingung sekali pun datang ke pikiran Saya, secara tidak sadar otak Saya akan membuat beribu-ribu pertanyaan yang harus segera dijawab.
Kita semua sudah pandai dan dapat secara spontan mengatakan, “Pakaian ini bagus” atau “Pakaian ini jelek”, “Wajahnya tampan; cantik” dengan mudah karena pada dasarnya, setiap manusia memiliki nilai estetika dalam dirinya sejak lahir. Hanya saja, waktulah yang mengubah segalanya. Pikiran-pikiran kita selama kita masih kecil (ingin tahu, kagum melihat hal yang baru, dll.) hilang tanpa kita sadari, otak kita sudah dibiasakan dengan ilmu logika yang jauh dari ilmu estetika yang terkadang tidak bisa didefinisikan secara ilmiah.
Hal inilah yang juga terjadi pada mayoritas karya Salvador Dali. Salvador Dali adalah seorang pelukis terkenal di Spanyol. Ide yang disalurkan menjadi olahan seni melalui tangannya yang mencengangkan kerap membikin orang menganggapnya “setengah gila”. Lantas, seperti apa sebenarnya Salvador Dali? Mengapa kita semua patut untuk mengetahui siapa dirinya? Untuk itu, Saya melalui tulisan Saya ingin berbagi cerita atas apa yang Saya dapat dari beberapa karya Beliau.
Ini adalah blog pertama Saya, blog ini bukan semata-mata hanya untuk memenuhi kewajiban Saya sebagai mahasiswi namun, terlebih bagaimana Saya dapat membagikan proses belajar Saya yang berharga ini. ^^
Seperti yang sudah Saya singgung sebelumnya, pembuatan blog ini memang karena tugas kuliah Saya, tugas yang mengharuskan Saya untuk mengamati suatu karya. Saat melihat beberapa referensi bentuk karya, seperti sculpture, lukisan, dan karya-karya yang lain ternyata muncul beberapa gambar seorang lelaki tua lengkap dengan kumis dan kerutan di dahinya dengan kucing digendongannya. Entah apa yang terjadi, Saya malah tertarik dengan siapa sebenarnya lelaki itu? Apakah Ia begitu “bagusnya” sehingga gambar seorang lelaki tua (tampaknya biasa-biasa saja) harus berada dijejeran mahakarya yang lainnya? Secara sadar, Saya mulai mencari tahu siapa lelaki tua itu.
Setelah browsing, Saya akhirnya mengetahui bahwa lelaki tua itu adalah Salvador Dali, seorang pelukis terkenal asal Spanyol. Berikut adalah biodata lengkap Beliau.
Nama asli
Salvador Domingo Felipe Jacinto Dalí i Domènech
Tanggal lahir
Tanggal wafat
23 Januari 1989 (umur 84)
Figueres, Spanyol
Kebangsaan
Spanyol
Bidang
Tempat menimba ilmu
Real Academia de Bellas Artes de San Fernando, Madrid
Aliran
Karya
The Persistence of Memory (1931)
Face of Mae West Which May Be Used as an Apartment, (1935)
Soft Construction with Boiled Beans (Premonition of Civil War) (1936)
Swans Reflecting Elephants (1937)
Ballerina in a Death's Head (1939)
Dream Caused by the Flight of a Bee Around a Pomegranate a Second Before Awakening (1944)
The Temptation of St. Anthony (1946)
Galatea of the Spheres (1952)
Crucifixion (Corpus Hypercubus) (1954)
Dari browsing tersebut, Saya juga mendapatkan fakta unik tentang Beliau. Salvador Felip Jacint Dalí Domènech yang lahir 11 Mei 1904 – meninggal 23 Januari 1989 pada umur 84 tahun ini adalah salah satu pelukis terpenting dari Spanyol. Ia dikenal lewat karya-karyanya yang surealis. Hasil karya dikenal karena kombinasi mimpi aneh (bizzare) dengan draftmanship dan keahlian menggambar yang luar biasa dipengaruhi oleh master Renaissance. Dali seorang artis dengan talenta dan imaginasi yang besar. Beliau mengakui bahwa dirinya mencintai melakukan hal yang tidak biasa untuk menarik perhatian dirinya sendiri, yang kadang-kadang mengganggu penggermar yang mencintai lukisannya dan juga para pengkritiknya, karena perilaku "keteaterannya" yang eksentrik kadang-kadang membayangi hasil karyanya di perhatian publik.
            Dalam fakta ini, perhatian Saya terpecah dengan adanya kata-kata yang terlihat asing di mata Saya, salah satunya adalah kat-kata Kubisme, Dadaisme, Surealisme yang ternyata adalah jenis bidang yang digunakan seorang Pelukis. Oleh karena itu, Saya berusaha mencari tahu definisi setiap kata-kata tersebut.
Kubisme adalah sebuah gerakan seni avant-garde abad ke-20 yang dirintis oleh Pablo Picasso dan Georges Braque. Gerkaan seni ini membuat revolusi dalam lukisan dan pahatan Eropa, dan menginspirasi gerakan sejenis dalam musik dan sastra. Cabang pertama kubisme, yaitu Kubisme Analitis, adalah gerakan seni radikal dan berpengaruh yang muncul antara 1907 dan 1911 di Perancis. Pada fase kedua, Kubisme Sintetis, gerakan ini menyebar dan masih ada sampai sekitar tahun 1919, ketika gerakan Surealisme mulai dikenal masyarakat.
Sejarawan seni Inggris, Douglas Cooper menjelaskaan tiga fase Kubisme dalam bukunya, The Cubist Epoch. Menurut Cooper ada yang namanya "Kubisme Awal" (1906-1908) ketika gerakan ini mulai dikembangkan di studio Picasso dan Braque; fase kedua disebut "Kubisme Tinggi" (1909-1914) ketika Juan Gris muncul sebagai seniman berpengaruh; dan akhirnya "Kubisme Akhir" (1914-1921) sebagai fase terakhir Kubisme sebagai gerakan avant-garde radikal.[1]
Dalam karya seni kubisme, benda dipecahkan, dianalisis, dan diatur kembali dalam bentuk abstrak—daripada menampilkan obyek dari satu sudut pandang, seniman menampilkan subyek dari berbagai sudut pandang untuk menjelaskan subyek dalam konteks yang lebih besar. Kadang permukaan bersilangan dalam sudut acak, sehingga menghapus kedalaman lukisan yang jelas. Latar dan obyek menembus satu sama lain untuk membentuk ruang ambigu dangkal yang menjadi salah satu karakteristik khusus dari kubisme.
Dada atau Dadaisme merupakann gerakan budaya yang lahir di wilayah netral, yaitu Zürich, Switzerland, selama masa Perang Dunia I (1916-1920). Gerakan ini meliputi seni visual, sastra (puisi, pertunjukan seni, teori seni), teater dan desain grafis. Gerakan ini berfokus pada politik anti perangnya melalui penolakan pada aturan seni yang berlaku melalui karya budaya anti seni. Kegiatan gerakan ini antara lain pertemuan umum, demonstrasi dan publikasi jurnal seni/sastra. Seni, politik, dan budaya menjadi topik utama dalam publikasi mereka. Gerakan ini mengilhami kemunculan gerakan-gerakan sesudahnya: Avant-garde, gerakan musik kota, serta kelompok lain seperti Surrealisme, Nouveau Réalisme, Pop Art dan Fluxus.
Dadaisme merupakan aliran pemberontak di antara seniman dan penulis. Dan memiliki semangat yaitu menolak frame berpikir “seni adalah sesuatu yang tinggi, yang mahal, yang serius, complicated, dan eksklusif“. Mereka membenci frame berpikir “seni tinggi” karena seni semacam itu adalah milik kaum menengah ke atas yang memiliki estetika semu.
Surealisme ialah gerakan budaya yang bermula pada pertengahan tahun 1920-an. Surealisme merupakan seni dan penulisan yang paling banyak dikenal. Karya ini memiliki unsur kejutan, barang tak terduga yang ditempatkan berdekatan satu sama lain tanpa alasan yang jelas. Banyak seniman dan penulis surealis yang memandang karya mereka sebagai ungkapan gerakan filosofis yang pertama dan paling maju. Karya tersebut merupakan artefak, dan André Breton mengatakan bahwa surealisme berada di atas segala gerakan revolusi. Dari aktivitas Dadaisme, surealisme dibentuk dengan pusat gerakan terpentingnya di Paris. Dari tahun 1920-an aliran ini menyebar ke seluruh dunia. Surealisme memengaruhi film seperti Angel's Egg dan El Topo.
Kata surealisme diciptakan tahun 1917 oleh Guillaume Apollinaire dalam catatan program yang menjelaskan balet Parade, yang merupakan karya kolaboratif oleh Jean Cocteau, Erik Satie, Pablo Picasso dan Léonide Massine: "Dari persekutuan baru ini, hingga sekarang, perlengkapan dan kostum panggung di satu sisi dan koreografi di sisi lain hanya ada persekutuan pura-pura di antara mereka, terjadi sejenis super-realisme ('sur-réalisme') di Parade, di mana saya melihat titik mula serangkaian manifestasi semangat baru ini." (Wikipedia, 2012).
            Dari penjelasan di atas, jelas sudah bahwa aliran seni yang digunakan Dali adalah aliran yang sangat mengembangan unsur kejutan, termasuk dengan memberikan barang tak terduga yang berbeda kedekatan satu sama lain tanpa alasan yang jelas. Hal ini pula, yang membuat masyarakat berpikiran bahwa dirinya adalah orang yang gila. 
             Lantas, benarkah dirinya gila seperti yang digosipkan banyak kalangan? Bagi Saya, seorang desainer memang seringnya menyimpang atau nyerempet ke arah nyentrik. Dari mulai pakaiannya, gaya hidupnya sampai cara bicaranya pun kadang unik. Mungkin karena itulah mereka jadi kaya dengan ide cemerlang? Cara pikirannya yang tak hanya hitam putih tapi penuh corak warna yang terbendung dibenak hingga saat tersalurkan  ke dalam sebuah obyek, menghasilkan sebuah karya indah, aneh, unik hingga membingungkan.
Dali bagi Saya memiliki semuanya. Paduan antara keindahan dan keajaiban yang membingungkan namun asyik sekali dinikmati antara kenyataan dan khayalan. Di setiap karya yang dihasilkan selalu memiliki unsur kejutan di dalamnya.
Dream Caused Flight Bumblebee around Pomegranate Second Before Awakening (1944).

 3salvador-dali-persistence-of-memory.
 Salvador Dali - Birth of a New World (1942).
 Salvador-Dali-01.
 salvador-dali-three-sphinxes-of-bikini.
 Temptation of St. Anthony.
 Salvador-Dali-02.
 Salvador-Dali-03.
 Salvador-Dali-04.
Dilihat dari beberapa mahakaryanya, terlihat bahwa Beliau memiiki ciri khas dalam setiap karyanya. Contonya, Beliau selalu melukiskan bagian tubuh makhluk hidup dengan tidak normal, mulai dari memotong bagian perut manusia, membuat kaki luar biasa panjang, mengubah bentuk kepala manusia beserta wajah manusia. Berikut adalah beberapa gambar karya Beliau yang Saya sukai (dilihat dari warna, dan teknik pewarnaannya, serta inspirasinya). Dali sering menggunakan kanvas (ukuran yang berbeda-beda) dan polesan kuas dengan cat minyak pada saat melukis; sama halnya dengan pelukis-pelukis lainnya.
Gambar museum Dali.
Selain itu, Dali memiliki Teater-Museum. Teater museum Dali diresmikan bulan September 1974. Teater museum Dali dibangun di Figueres atas keinginannya sendiri. Di kota inilah seniman berkumis  unik yang membuatnya terkenal ke seluruh dunia berkat bulu hitam berdiri melintang di mulutnya itu dilahirkan dan mengembuskan napas terakhirnya.
Gambar museum Dali tampak depan.

Teater museum Dali menyajikan sebuah pengalaman unik, memungkinkan kita untuk mengamati  hidup dan menikmati hasil karya dari pemikiran si jenius Salvador Dali. Seniman yang telah dikaruniai darah seni sejak balita dan telah melakukan pameran di usianya yang ke tiga belas tahun dengan mendapatkan pujian dari dua kritikus tersohor, menyatakan mengenai teater museum hasil karyanya.
Ini adalah perkataan Dali yang menjadi penyokong utama untuk penyebab sebutan dirinya sebagai orang yang “gila”. “Jelas dunia lain itu ada, pasti, tapi seperti yang pernah saya katakan berulang kali, dunia lain tersebut berada di dunia kita, mereka hidup di bumi lebih tepatnya di tengah kubah Museum Dali, di mana adanya dunia baru tak terduga dan luar biasa, dunia surealisme.”
Jujur saja, Saya sendiri merasa dirinya hidup di dunia yang berbeda dengan kita ketika membaca perkataannya itu :)
Pernyataan itu membuat dirinya dianggap gila. Memang bila kita mendatangi tempat ini, sulit menangkap sampai dimana titik akhir dari idenya akan tumpul. Mengapa dinamakan teater museum? Karena memang dibangun di sebuah bekas teater yang telah diabaikan akibat termakan api saat perang sipil Spanyol tahun 1939. Adapun Dali merasa bangunan itu mewakili citra dirinya.
            “Pertama karena saya adalah pelukis amat sangat teater (bersandiwara, berlebihan), kedua karena bangunan teater ini terletak tepat di depan gereja tempat saya dibaptis dan ketiga karena pertama kalinya saya melakukan pameran adalah di salah satu ruangan teater ini saat usia saya tiga belas tahun.", kata Dali memberikan alasannya.
Atusiasnya begitu berapi saat hasratnya untuk menciptakan bangunan untuk menyimpan hasil karyanya disetujui oleh pemerintahan setempat. Selama sepuluh tahun, Dali bekerja, secara fisik dan akal mengumpulkan ide, memperkerjakan kedua tangannya, menghasilkan seni dan merangkai bangunan agar menjadi sebuah monumen spektakuler. Tak sia-sia, salah satu ide gemilangnya yaitu bangunan dengan kubah ditengah ruangan yang memungkinkan melihat langit, menjadi simbol kota Figueres. Waoooww !
Mendengar berita tentang Museum Dali yang begitu heboh, membuat Saya ingin mengetahui apa saja yang ada di dalam museum tersebut. Beritanya, saat pertama memasuki tempat itu, langsung perhatian kita akan disentak dan dibuat penasaran oleh bagian tengah bangunan. Tentu saja bagian yang terlihat dari setiap sisi karena melingkar itu, dapat dimasuki. Di sinilah, imajinasi dari sang artis terbukti jika dirinya memang seniman teater. Karena lebih mirip sebuah ruang sandiwara. Sebuah kapal tertancap diketinggian, dari sebuah tiang roda mobil. Patung wanita montok menyolok mata, dan sekeliling dinding dengan pohon rambat, lubang-lubangnya dipenuhi oleh patung bugil wanita berwarna emas. Berada di pusat ruangan ini, nikmatilah kubah kaca kreasi dari sang maestro yang menjadi ciri khas kota Figueres.
Lalu mulailah menikmati setiap lukisan hasil permainan kuas pelukis kelahiran tahun 1904 ini. Masa muda Dali terlihat sekali penuh dengan kemurnian pada seni, imajinasinya bercabang lebat. Karya surealisnya mendapat sambutan indah di kalangan pecinta seni, bahkan dirinya memukau masyarakat Amerika. Goresan surealisme Dali, dianggap sesuatu yang baru dan menyegarkan. Dali mendapat tempat di berbagai kalangan, bahkan Picasso dan Miro turut mendukungnya.
Padahal, seniman ini sempat mengalami kesulitan diawal karirnya, meskipun memiliki otak cemerlang dalam berkarya. Kebangkrutan sempat menerpanya, saat dirinya menikahi seorang wanita yang merupakan istri dari gurunya surealismenya, Paul Eluard. Skandal ini menyebabkan dirinya putus hubungan dengan keluarganya. Rasa cinta Dali terhadap sang istri terlihat, dimana dirinya dan pasangannya kerap menjadi model dalam permainan kuasnya. Hingga akhir napas Gala, sang istri, Dali selalu berada di sisinya. Semenjak kepergian sang istri tercintalah, banyak kalangan kritikus yang menyatakan Dali tak lagi sama. Dirinya lebih senang menjadi badut panggung.
Apa pun pendapat dari para kalangan seni, Saya menikmati sekali, proses pembelajaran yang begitu berharga bagi Saya sebagi calon desainer yang harus pantang menyerah.
Fighting !! ٩(͡๏̯͡๏)۶ ٩(-̮̮̃•̃)۶ ٩(̮̮̾̃̾•̃̾)۶ ٩(-̮̮̃-̃)۶
 Pria yang menyatakan tak pernah menggunakan obat candu karena dirinya adalah si candu, menciptakan seni tiga dimensi. Harus bersabar untuk melihat apa maksud dari tiga dimensi itu. Karena saat memasuki ruangan gelap tersebut yang terlihat adalah pajangan dari sebuah rambut pirang dan hidung raksasa, kursi merah berbentuk bibir, dua lukisan. Semua hanya berupa potongan, dan terlihat bagaikan pameran tersendiri. Baru setelah sabar mengantre dan menaiki tangga, dengan kaca pembesar inilah kita bisa menikmati 'Mae West' tiga dimensinya. Sebuah wajah wanita, karya ini mengambil ide dari artis Amerika, Mary Jane West, yang menjadi seks simbol di tahun 1920-1940.
Sejak tahun 1930-an pelukis yang juga terkenal sebagai perancang perhiasan, pemahat patung dan juga fotografi, memang senang bermain dengan mata jeniusnya. Menciptakan sebuah gambar dari beberapa benda nyata menjadi hasil karya imajinasi antara nyata dan khayalan.
Walaupun banyak kritik negatif tentang dirinya, Dali hanya berujar, "Seorang seniman sejati bukanlah orang yang terinspirasi, melainkan seseorang yang mengilhami orang lain." Sungguh perkataan seorang desainer yang luar biasa menyentuh hati Saya.
Mengenai dirinya yang ucapkali dinyatakan gila, seniman yang juga mahir dalam menulis puisi itu berkata, “Perbedaan antara saya dan seorang penyakitan adalah, jika saya ini tidak gila”.
            Terakhir, ini adalah perkataan luar biasa lainnya yang sangat menginspirasi Saya, "Jangan pernah takut pada kesempurnaan karena Anda tidak akan pernah bisa mencapainya."
            Saya banyak belajar dari perjalanan hidup Salvador Dali ini, Saya mulai bercermin diri tentang bagaimana manusia harus bersikap dewasa. Bersikap bijaksana dengan berani memutuskan perjalanan hidup serta karirnya. Menjadi diri sendiri juga menjadi poin utama dalam membangun sebuah karir. Jika kita bangun karir dengan menjadi diri sendiri, akan ada ciri khas tersendiri yang akan muncul dari semua karya yang kita hasilkan. Entah apapun yang dikatakan lingkungan, membangun sikap percaya kepada diri sendiri sangat diperlukan dalam membuat suatu karya. Selain itu, poin utama lainnya adalah dengan pemahaman lebih lanjut tentang pegangan atau pedoman hidup kita sebagai manusia. Karena apapun yang kita percayai, itulah yang akan terjadi. Tidak mudah menyerah dengan keadaan.
Sukses ! ( ∩_∩ )